DIY Busy Books, Alternatif Mainan Untuk Anak.

Beberapa waktu lalu, saya sempat membuat DIY Busy Books sebagai alternatif aktivitas untuk anak saat dia bosan sama mainan dan buku yang dia punya. Sebisa mungkin menjadikan tontonan di gadget sebagai opsi terakhir. Apalagi pada saat bikin busy books ini anak saya masih belum 2 tahun dan belum sebawel sekarang. Awal-awal busy books ini jadi sih anaknya belum terlalu bisa mainin, masih bongkar sana-sini sesuka hatinya, agak mencelos liatnya karena saya bikinnya sepenuh hati, mencurahkan segala tenaga, waktu dan pikiran #halahlebay

Perlahan saya ajarkan dia bagaimana cara mainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, anaknya malah doyan banget dan sudah bisa asyik main dengan busy booksnya. Kalau dia udah main busy books, ibunya bisa me-time sekejap. HAHAHA.

Peralatan dan bahannya mudah didapat dan bisa dibeli juga melalui online.

Yang perlu disiapkan adalah :

  • Kain flanel berbagai macam warna (saya pakai ukuran 20cm x 20cm)
  • Kain perca berbagai motif (ukurannya menyesuaikan kebutuhan)
  • Lem tembak
  • Kancing berbagai jenis, sesuai selera
  • Gunting, prefer gunting kain karena lebih memudahkan
  • Resleting (ukuran sesuai kebutuhan)
  • Velcro ukuran 1m (nanti digunting sesuai kebutuhan)
  • Stik es krim warna-warni
  • Kancing cetet/Kancing tempel
  • Magnet kecil berbentuk lingkaran
  • Benang sulam berbagai warna dan jarum
  • Hiasan kepik
  • Mesin jahit dan benang jahit (opsional)

Untuk inspirasi halamannya saya browsing di Pinterest terus modif sana-sini, menyesuaikan dengan kesukaan anak, ketersediaan bahan, perlengkapan dan peralatan jahit juga kemampuan saya (yang seadanya, hehe). Saya bikin 2 versi busy books, yaitu versi warna dan versi binatang.

Untuk busy book versi warna setiap lembarnya terdiri dari:

  1. Kain flanel berbagai warna dengan stik es krim yang warnanya sama. Anak belajar memasukkan stik es krim ke tempatnya.
  2. Kain flanel berbagai warna dengan bentuk hati, persegi, lingkaran, segitiga, segienam, persegi panjang, bintang, oval dan bulan sabit. Anak belajar mencocokkan warna dan bentuk.
  3. Kain flanel berbentuk buah ceri, cone es krim, tempat es krim dan berbagai warna es krim. Anak belajar menyusun es krim.
  4. Kain flanel berbagai warna berbentuk es lilin dengan stik es krim yang warnanya sama. Anak belajar memasukkan stik es krim ke tempatnya. Kalau di halaman pertama, belajar memasukkan dari arah kanan ke kiri, kali ini belajar memasukkan dari arah atas ke bawah dan sebaliknya.
  5. Lampu lalu lintas, anak belajar mencocokkan dan menempel kain pada warna yang sama
  6. Kancing yang ditempel dan kain flanel berbentuk kelopak bunga. Anak belajar memasukkan kancing dan mengeluarkan kain flanel dari kancingnya.

[wpvideo mgWqx8RY]

Untuk busy book versi binatang setiap lembarnya terdiri dari:

  1. Kain flanel dibentuk monyet, mulutnya berupa resleting dan beberapa kain flanel berwarna kuning yang dibentuk pisang. Anak belajar membuka “mulut” binatang dan “memberi makan” binatang.
  2. Kain flanel dibentuk kucing. Mata kucingnya bisa dibuat dari magnet atau kancing cetet/kancing tempel. Pada kedua tangan kucing juga ditempel magnet atau kancing cetet/kancing tempel. Anak bermain cilukba dengan kucing dengan cara melepas dan menempel tangan dari dan ke mata kucing.
  3. Kain flanel berbentuk telur yang pecah dan anak-anak bebek. Di pinggirnya ditempel velcro. Anak belajar memasukkan anak bebek ke dalam telur dan menempelkan anak bebek ke velcro.
  4. Kain flanel berbentuk jerapah dan kancing besar. Anak belajar memasukkan tempat kancing pada kancing yang ditempel di leher jerapah.
  5. Kain flanel berbagai warna dibentuk ikan, pada bagian mulut ditusuk jarum yang sudah ada benang sulamnya, kemudian benang sulam disematkan dan dilem ke belakang halaman. Anak belajar menggerakkan ikan melalui benang sulam.
  6. Kain flanel berbentuk kepik diberi resleting, di dalam resleting “bersembunyi” anak-anak kepik yang digantung dengan benang sulam. Anak belajar membuka dan menutup resleting.

photogrid_1476678362307.jpg

Sebenernya kalau mau lebih rapi dan bagus hasilnya bisa pakai mesin jahit dan ring untuk menyatukan setiap halamannya. Berhubung pada saat bikin saya belum punya mesin jahit dan nggak nemu ring yang sesuai dengan kebutuhan saya, akhirnya setiap halaman disatukan dengan menggunakan lem tembak.

Busy books ini nggak cuma dimainkan di rumah, tapi jadi barang bawaan wajib kalau kami traveling ke luar kota. Karena terbuat dari kain, busy books ini ringan, nggak makan banyak tempat di tas, aman dan nyaman dimainkan oleh anak. Selain efektif dan efisien untuk killing time pas lagi macet, DIY Busy Books ini juga berguna untuk menstimulasi motorik halus, menstimulasi indra peraba dan indra penglihatan, mengenalkan warna dan binatang, mengenalkan arah kiri-kanan atas-bawah, menambah kosakata anak, melatih fokus dan melatih konsentrasi anak.

Saking seringnya dimainkan dan dibawa kemana-mana, sampai-sampai isinya udah ada beberapa yang hilang gara-gara tercecer *sigh*. Tapi ada saatnya juga sih anak saya nggak mainin busy booksnya. Bukan karena dia bosan, tapi karena dia lagi sakit. Sakit yang cukup sering dialami adalah flu atau common cold yang diawali dengan demam tinggi.

Saat lagi demam, dia jadi lebih sensitif dan moody, maunya nyusu dan nempel terus sama ibunya. Paling sedih deh liat anak sakit, nggak ada apa-apanya deh sama rasa sedih pas ditinggal nikah duluan sama gebetan #gakgitu. Biar nggak panik, saya selalu sedia obat penurun panas di rumah. Kalau dia udah kelihatan nggak nyaman dengan suhu panas tubuhnya, nggak mau main dengan mainan favoritnya, susah untuk tidur, rewel dan nggak bisa ditenangkan barulah saya kasih obat penurun panas, Tempra Syrup. Nggak lama setelah minum Tempra Syrup, anaknya mulai bisa ditenangkan dan suhu panas tubuhnya berangsur-angsur menurun dan tertidur dengan nyenyak. Sampai saat ini belum ada alternatif merek obat penurun panas yang lain karena sudah coba berbagai merek, tapi yang cocok dan mau diminum anak saya cuma Tempra syrup.

Jadi, selain DIY busy books, Tempra Syrup dan termometer juga jadi barang yang walaupun sifatnya pre-caution tetap WAJIB dibawa saat traveling ke luar kota.

Kalau ada alternatif mainan anak selain busy books, boleh share di sini ya!

Disclaimer:  Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.

 

*featured image source: google.com

Comments

    1. Post
      Author
      diniisme

      Terima kasih kembali, selamat membuat ya! Btw, saya baca alamat websitenya jadi terkenang, dulu pernah bekerja dan sempat menimba ilmu di STT Telkom. Rindu juga udah lama nggak main ke sana. Pasti sudah banyak perubahan ya. Salam kenal ya mbak. 🙂

  1. jessmite

    Bagus banget busy book buatannya mbak. Kreatif ya!
    Sekarang anaknya usia berapa mbak? Saya juga memberikan anak buku bantal yang ada printilannya bisa dicopot itu udah diemut-emut sama si adek dan tercecer kemana-mana hehehe…
    Oh ya, Pinterest emang sumber inspirasi ternyata 🙂

    1. @diniisme

      Hahaha the power of cari-cari kegiatan sekalian aja bikinin mainan. Anakku usia 2 tahun mba. Anak mba usia berapa? Hahaha iyaa, ngelus dada aja deh pas liat yang berceceran gitu. Iya mbak, di Pinterest cukup lengkap. Kalo tutorial gitu bisa cek di Youtube juga. Lumayan hemat bikin sendiri dengan modal hampir 500rb bisa jadi kira-kira 4-5 buku, perbuku ada 6 halaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *